.

Selasa, 27 Oktober 2009

Sembilan Pemuda Raih Penghargaan Nasional

Menyambut peringatan Sumpah Pemuda, sembilan pemuda Indonesia memperoleh penghargaan atas beragam prestasinya. Prestasi pemuda semakin memerlukan tempat yang layak dan diperhitungkan.
Menurut Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alfian Mallarangeng, pemberian penghargaan untuk pemuda berprestasi seharusnya tidak kalah dengan penghargaan dalam kontes-kontes menyanyi di televisi atau penghargaan sejenis lainnya.

"Insya Allah, ke depan lebih baik lagi," kata Menpora seusai pengumuman penghargaan kepemudaan menyambut Hari Sumpah Pemuda di Jakarta, Selasa (27/10).

Saat ini, lanjut Menpora, sering kali seusai menerima penghargaan, para pemuda berprestasi tersebut dilupakan. Selain itu, tambah Menpora, kategori pemberian penghargaan juga perlu didiskusikan agar lebih baik lagi. Dengan demikian, pemberian penghargaan itu menjadi acara yang ditunggu dan menarik perhatian masyarakat.

Adapun tahun ini sembilan pemuda yang akan mendapat penghargaan adalah Rianto Purnomo (Jateng) yang meraih penghargaan "Pemuda Andalan Nusantara". Penghargaan diberikan atas prestasinya mengembangkan seni budaya, baik nasional maupun internasional.

Sementara itu, khusus di bidang pendidikan, penghargaan diberikan kepada Meilya Novira dari Sumatera Barat. Meilya memiliki prestasi membuat dan mengembangkan program SMART ETC, yang berfungsi mengefektifkan proses pendidikan dengan pola akselerasi untuk mencapai hasil optimal.

Kemudian, untuk pemuda pelopor di bidang kewirausahaan jatuh kepada Euis Rahani dari Jawa Tengah. Euis berprestasi membawa budaya batik Maos ke tingkat lokal, nasional, dan internasional.

Lain halnya dengan Halili dari Jawa Timur. Halili memperoleh penghargaan sebagai pemuda pelopor tepat guna dengan prestasi menambah pengetahuan masyarakat akan pentingnya teknologi bertanam dengan mengadakan beberapa pelatihan bagi calon tenaga pertanian.

Di bidang seni budaya dan pariwisata, penghargaan disematkan kepada Yul Adhianto dari Jawa Timur. Yul berprestasi mendirikan sanggar seni Sapu Jagat, yang dibentuk untuk mewadahi aktivitas serta kreativitas kesenian tradisional, terutama seni pedalangan, tari, dan karawitan.

Selain itu, bidang bahari pun tak luput dari penghargaan. Untuk pemuda pelopor, bidang kebaharian diberikan kepada Muhaemin Primawan dari Jawa Tengah. Penghargaan disematkan kepada Muhaemin (Jateng) berkat prestasinya sebagai pengusaha rajungan. Selain jumlah karyawannya mencapai 500 orang, ia pun sukses mengembangkan pemasarannya hingga Jakarta.

Penghargaan juga diberikan kepada sarjana penggerak pembangunan pedesaan berprestasi yang jatuh kepada Fitri Karepisina dari Maluku. Fitri memiliki prestasi dengan mendampingi kelompok perempuan usaha mandiri tepung sagu, bengkel pemuda, kelompok perempuan tani, pengolahan sagu, serta pengolahan aneka makanan dan minuman bernutrisi.

Namun, khusus wirausaha muda berprestasi, penghargaan diberikan kepada Firmansyah Budi Prasetyo dari Yogyakarta. Firmansyah berhasil mengembangkan usaha waralaba "Tella Kreez" yang menyerap banyak tenaga kerja.

Adapun untuk pemuda berprestasi di bidang iptek berbasis iman dan takwa dilayangkan kepada Ida Bagus Amertha Putra Manuaba dari Bali. Bagus telah berprestasi mengembangkan alat yang mampu mengubah energi dari reaksi kimia menjadi energi listrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar